Agustus dan Ramadan


Di bulan Agustus ini setidaknya ada dua momentum penting bermakna dalam dan luas. Pertama, tanggal 17 Agustus yang merupakan tonggak bersejarah bagi Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dari kaum kolonial. Kedua, bagi umat Islam tentunya sangat dinantikan datangnya bulan suci Ramadhan. Bulan agung penuh anugerah dan ampunan-Nya.

Dari dua peristiwa besar tersebut, segenap warga atau kaum muslimin di Depok khususnya dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang terkadung di dalamnya. Yakni adanya semangat, perjuangan, dan pengorbanan untuk kepentingan bersama, sikap mencintai terhadap sesama, ikhlas berbagi, dan menjauhi saling permusuhan.

Udara kemerdekaan yang kita hirup saat ini tak lain adalah buah dari perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan juang dengai derai air mata, cucuran keringat, dan darah tertumpah. Mereka dengan semangat kebangsaan gagah berani, mengusir kaum penjajah dari bumi pertiwi. Tanpa pamrih, rela mengorbankan harta benda, jiwa-raga dan keluarga sekalipun hanya untuk satu tujuan, Indonesia merdeka.

Karena itu, seyogianya generasi sekarang harus mengisi masa kebebasan ini dengan sebaik-baiknya. Tetap memelihara dan melanjutkan semangat, cita-cita, dan nilai-nilai kepahlawanan tanpa melihat perbedaan SARA sebagai modal membangun bangsa Indonesia menuju adil, makmur, aman, dan sentosa.

Rasulullah Muhammad SAW dalam khutbahnya tentang Ramadhan bersabda: “Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakanNya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.”

Comments