Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini, kontributor Sun TV, grup media MNC yang bertugas di Tual Maluku Tenggara, Ridwan Salamun, meninggal dunia pagi tadi saat meliput bentrokan warga.
Wartawan ini tewas sangat mengenaskan saat menunaikan tugas jurnalistiknya. Ratusan warga langsung menusuk dan membacok Ridwan yang langsung terkapar. Ironisnya, pihak keluarga tidak bisa menolong korban yang menjadi korban keganasan warga.
Seperti diberitakan beberapa media, saat meliput, Ridwan membawa ID card sebagai kontributor Sun TV. Ketika di rumah sakit, setelah berhasil dievakuasi dua jam pasca kerusuhan, ID tersebut masih menempel di tubuhnya yang banyak luka tusuk dan bacokan, serta akibat benda tumpul.
Sayang, saar pecah bentrok warga, tidak ada seorangpun aparat kepolisian yang berada di lokasi. Polisi datang justru setelah pihak keluarga melapor polisi. Lagi-lagi aparat telat dalam bertindak sehingga untuk kesekian kalinya nyawa seorang jurnalis harus hilang sia-sia akibat amuk massa yang brutal.
Dewan Pers meminta aparat terkait untuk mengusut tuntas kasus tewasnya Ridwan Salamun saat meliput bentrokan warga jika ada unsur kesengajaan.
Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakkan Etika Dewan Pers Agus Sudibyo kepada okezone mengungkapkan keprihatinan terhadap meningkatknya kasus kekerasan hingga kematian yang menimpa jurnalis saat meliput di lapangan.
Sebab itu, Agus mengimbau kepada para wartawan agar mengutamakan keselamatan jiwanya saat meliput. “Keselamatan wartawan lebih penting dari berita. Kalau kondisi rawan, maka jurnalis harus mengutamakan keselamatan dirinya daripada memburu berita eklusif tapi berdampak fatal,” imbaunya.
Maraknya kasus kekerasan terhadap pekerja media ini menjadi pekerjaan besar bagi negara dan aparat pemerintahan. Negara harus menjamin keselamatan jurnalis yang bertugas di lapangan sesuai dengan undang-undang. Karena pada dasarnya wartawan bekerja untuk masyarakat. Di lain pihak, masyarakat juga harus memahami tugas seorang jurnalis yang pada dasarnya berita yang dibuat untuk kepentingan orang banyak. Media sebagai pilar demokrasi punya adil besar dalam hal ini.
Kembali pada kasus wartawan Sun TV ini, mudah-mudahan di kemudian hari tidak terjadi lagi. Apart juga diminta cepat tanggap ketika terjadi gejolak sosial di masyarakat. Mudah-mudahan perjuangan, pengorbanan, dan dedikasinya dalam menjalankan tugas jurnalistik menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Selamat jalan, Ridwan Salamun.
Comments
Post a Comment