Ketika Koruptor Kakap Masuk Rutan Cipinang


TERDAKWA mafia pajak Gayus Tambunan akhirnya dipindahkan ke Rutan Kelas 1 Cipinang, tadi malam. Pemindahan Gayus tidak terlepas dari terungkapnya akal bulus pelesiran dari mantan pegawai golongan tiga Ditjen Pajak dengan menyuap petugas Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Setelah masuk Rutan Cipinang, apakah Gayus berhenti berulah? Kepala Rutan Cipinang, Edi Kurniadi menjamin tidak ada perlakuan istimewa untuk Gayus. "Kami jamin dia tidak akan bisa (keluyuran) lagi,” tandas Edi, semalam. Benarkah Gayus kapok pelesiran lagi? Yup, kita tunggu saja cerita selanjutnya. Ada pameo, Rutan Cipinang adalah surga bagi para koruptor. Lho, kok bisa?

Konon, di rutan inilah koruptor kelas kakap dititipkan dan menjadi tambang emas oknum petugas rutan. Wuih, tarifnya pus pantastis. Di Lapas Cipinang per kamar bisa seharga mobil second Toyota Avanza, di penjara sebelahnya biaya per kamar bisa tembus berkali-kali lipat. Bahkan menembus angka Rp500 juta.

Namun Kementerian Hukum dan HAM menyangkal tudingan adanya bisnis menggiurkan di Rutan Cipinang. Buktinya, Menteri Patrialis menyebutkan sudah membuat ruang tahanan khusus koruptor di Lapas Tangerang. Kabarnya, ruang tahanan ini didesain sedemikian rupa agar tak terjadi penambahan (upgrading) alat elektronik, seperti pendingin ruangan dan atau home theater.

Bangunan berlantai tiga yang menelan anggaran Rp85 miliar ini berkapasitas 256 orang. Rumah tahanan terdiri dari dua kelas. Kelas pertama, terletak di lantai pertama, sedangkan kelas kedua terletak di lantai dua dan lantai tiga.

Dengan ruang yang didesain khusus seperti itu, akankah koruptor jera? Kalau melihat catatan sebelumnya, patut disangsikan jika ujung-ujungnya uang dapat mengatur semuanya. Uang bisa membeli aparat untuk kongkalikong dengan penghuni bui istimewa ini.

Diketahui beberapa koruptor kakap yang nginap di Rutan Cipinang di antaranya Anggodo Widjojo, Artalyta Suryani, mantan Mensos Bachtiar Chamsyah, eks Menkes Ahmad Sujudi. Sebelum masuk Cipinang, Ayin, demikian sapaan Artalyta sempat menikmati fasilitas supermewah bak hotel berbintang di Rutan Pondok Bambu. Kasusnya terbongkar saat Satgas Antimafia Hukum melakukan sidak.

Selain itu ada nama mantan anggota DPR RI, Dudhie Makmun Murod dan Abdul Hadi Djamal, terpidana kasus korupsi suap pembangunan bandara dan pelabuhan di Indonesia bagian Timur yang menghuni rutan ini. Kemudian, Dirut PT Kimia Farma Gunawan Pranoto, dan Oentarto Sindung Mawardi, mantan Dirjen Otoda terkait kasus korupsi pengadaan kendaraan pemadam kebakaran.

Comments