Coba sesekali Anda perhatikan! Setiap hari berita di televisi, radio, maupun koran selalu menyajikan peristiwa kecelakaan dari berbagai penjuru di Tanah Air. Ada tabrakan kendaraan di jalan raya, pesawat jatuh, kapal tenggelam, atau kereta api yang bertubrukan. Dari tayangan media massa tersebut, kita dapat menyaksikan bagaimana peristiwa tragis menimpa para korban kecelakaan, dari yang luka ringan, luka berat, hingga tewas seketika di lokasi kejadian.
Tangisan pun pecah dari anggota keluarga korban meninggal karena harus kehilangan suami, istri, anak, atau saudara tercinta. Sementara korban luka berat yang selamat dari insiden maut, boleh jadi menanggung beban psikologis berkepanjangan sebab harus menerima takdir sebagai orang cacat.
Ya, memang angka kecelakaan transportasi di Indonesia masih terbilang tinggi meski dari tahun ke tahun kecenderungannya menurun. Kendati demikian, jumlah kecelakaan transportasi yang menjadi pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan stroke seyogianya terus ditekan serendah mungkin. Data Polri menunjukkan jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia selama tahun 2009 mencapai 18.205 orang dari 57.726 kasus kecelakaan.
Sementara angka kecelakaan lalu lintas di Jabodetabek meningkat sepanjang 2010. Pada tahun sebelumnya, angka kecelakaan mencapai 7.329. Sedangkan tahun 2010, jumlahnya meningkat 158 kasus, yaitu 7.487. Data akhir tahun Polda Metro Jaya menunjukkan kenaikan tersebut mencapai 2,11 persen.
Namun dari sisi jumlah korban meninggal dunia karena kecelakaan mengalami penurunan. Pada tahun 2010 berjumlah 938 orang, sementara tahun sebelumnya 1.071 orang tewas akibat kecelakaan. Penurunan korban tewas mencapai 133 orang atau dalam prosentase -14,17 persen. Dalam hal ini, faktor manusia tetap menjadi penyebab utama masih tingginya angka kecelakaan, selain kondisi moda transportasi, infrastruktur jalan, dan situasi alam.
Sistem transportasi dirancang untuk memfasilitasi pergerakan manusia dan barang. Pelayanan transportasi ini berkaitan erat dengan aspek keselamatan (safety) baik orang maupun barang. Orang yang melakukan perjalanan wajib mendapatkan jaminan keselamatan, bahkan jika mungkin kenyamanan, barang yang diangkut harus utuh dan tidak berkurang kualitasnya ketika sampai di tujuan.
Layanan transportasi dengan jaminan keselamatan akan memberikan rasa kepastian dan ketenangan bagi pelaku perjalanan atau bagi pemilik barang, sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat dapat terlindungi. Jika aspek keselamatan transportasi terjamin, dan hak masyarakat pengguna terlindungi.
Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara diamanahkan mengelola program asuransi sosial sesuai dengan Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang Undang Nomor 34 Tahun 1964 jo Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
Tentunya, Jasa Raharja senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat agar manfaat santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan alat angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan dirasakan meningkat.
Direktur Utama PT Jasa Raharja Diding S Anwar mengemukakan tekadnya bagaimana mewujudkan eksistensi perusahaan di mata masyarakat. Harapannya agar keberadaan perusahaan semakin dirasakan, khususnya bagi mereka yang mengalami musibah kecelakaan akibat penggunaan alat transportasi baik di darat, laut, udara, sungai, dan penyeberangan.
Bagaimana agar Jasa Raharja terus eksis dan menjadi asuransi kecelakaan terkemuka di Indonesia? Menurut Diding, Jasa Raharja terus memaksimalkan nilai korporasi, meningkatkan profesionalisme SDM, mengoptimalkan penerimaan perusahaan, meningkatkan implementasi teknologi IT, mengimplementasikan prinsip-prinsip good corporate governance dengan baik, efesiensi pada controllable cost, meningkatkan optimalisasi dana investasi, menyempurnakan manajemen data korporasi berbasis teknologi informasi.
Kerja keras dalam meningkatkan kapasitas perusahaan mulai membuahkan hasil. Jasa Raharja kembali meraih penghargaan dari Majalah Investor sebagai “BUMN Terbaik 2010 Bidang Keuangan Sektor Asuransi” dan “BUMN Kategori Industri Keuangan yang Berpredikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan 2009” dari Majalah Infobank.
Selain memacu pelayanan prima, Jasa Raharja pun berupaya memperluas perannya di masyarakat dalam membangun kesadaran publik terhadap keselamatan bertransportasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Kepala Bidang Publikasi dan Pelayanan Informasi, Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Indonesia Hanggoro B Wiryawan yang memandang perlunya pembinaan prilaku sosial transportasi guna menekan angka kecelakaan.
Pendekatan ini penting untuk penyadaran pola pikir, sikap dan perilaku penyedia layanan maupun masyarakat pengguna jasa transportasi agar memperhatikan aspek-aspek ketertiban dan keselamatan dalam penyelenggaraan maupun penggunaan sarana transportasi di Indonesia.
Apa yang dilakukan Jasa Raharja? Sesuai undang-undang, tugas pokok Jasa Raharja adalah menyantuni para korban kecelakaan lalu lintas. Namun Jasa Raharja juga mengemban tugas lain yakni mengimplementasikan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Melalui program ini, Jasa Raharja menggandeng sejumlah pihak untuk mendorong terwujudnya zero accident, di samping menggenjot peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan mengembangkan kualitas SDM. Caranya, melalui kegiatan seminar, penyuluhan, bazar, dan lainnya. Seperti yang telah dilaksanakan baru-baru ini yakni, kegiatan PKBL Expo di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menurut Sekretaris Perusahaan Jasa Raharja Toetik Armiati, menyongsong HUT Emas Jasa Raharja 2010 dilaksanakan beberapa acara misalnya, Program Kemitraan Bina Lingkungan yang diisi, bazaar, seminar, bantuan kepada Posyandu, penanaman 1.000 pohon, pengobatan gratis, dan sunatan massal.
Selain itu ada kegiatan donor darah, kunjungan ke purnabhakti, pertandingan olahraga, hingga sepeda santai. Tak hanya itu, kata Toetik, pihaknya juga mengadakan kampanye keselamatan lalu-lintas dengan membagikan souvenir pesan-pesan keselamatan yang dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia. Wah, variatif juga nih acaranya. Ya, semoga di hari jadi ke-50 tahun, prestasi Jasa Raharja kian kinclong seperti emas.
Comments
Post a Comment