Kasus paspor Sony Laksono dengan foto mirip terdakwa Gayus Tambunan memberikan indikasi ada kerja jaringan mafia di bagian Imigrasi. Kejahatan melibatkan banyak akses dan oknum aparat ini memang disinyalir sudah lama terjadi dan sulit diberantas, tidak hanya yang muncul sekadarpungutan luar.
"Kasus Gayus ini mengindikasikan adanya suap kepada orang dalam di Imigrasi dan oknum lainnya, sehingga memungkinkan dia bisa keluar negeri padahal dicekal," papar Manager Riset dan Kebijakan Transparency International Indonesia (TII) Frenky Simanjuntak.
Siapakah yang terlibat dalam mafia paspor? Menurut dia, mereka yang pergi ke luar negeri dengan cara memalsukan dokumen melibatkan petugas lapangan, bagian imigrasi, petugas bandara, oknum polisi, hingga biro perjalanan.
"Kejahatan ini tidak mungkin dilakukan perseorang tapi sangat sistemik. Untuk keluar negeri padahal dicekal pastinya harus menyuap banyak orang yang terkait di dalamnya," jelas Frenky.
Dia menambahkan, kerja mafia ini sulit dideteksi karena melibatkan orang dalam. Kekuatan jaringan mafia yang lebih besar daripada petugas juga semakin memuluskan kejahatan ini. "Kalau soal sistem yang lemah tidak juga, sekarang sudah baik. Kecenderungannya orang lebih pintar dari sistem yang dibuat, terlebih marak budaya suap atau korupsi di instansi tersebut," papar dia.
Sebab itu, kata Frenky, tidak ada jalan lain dalam penanganan mafia paspor dan mafia lainnya adalah harus menyeluruh dan sistemik pula. Kantor Imigrasi yang berada di Kementerian Hukum dan HAM punya tanggung jawab untuk menguber jaringan mafia pemalsu paspor ini. Sayangnya, komitmen mereka untuk memberantas mafia pemalsu paspor masih setengah hati.
Terkait kasus paspor Gayus ini, TII juga merekomendasikan untuk melakukan investigasi menyeluruh sehingga terungkap siapa saja yang terlibat dalam mafia paspor ini. Namun, Frenky tidak merekomendasikan adanya tim khusus atau independen untuk mengusut masalah ini. "Tidak perlu lah, sudah terlalu banyak tim independen," imbuhnya.
Comments
Post a Comment