Indonesia Menuju Revolusi, Mungkinkah?


Belakangan ini wacana revolusi kerap kita dengar dalam diskusi terbatas, mimbar bebas, maupun pemberitaan media masa. Munculnya gerakan revolusi ini tidak terlepas dari kondisi negara yang kacau balau akibat tidak adanya kepastian hukum, korupsi merajalela, dan kemiskinan menjadi-jadi.

Bukti konkret lahirnya revolusi terjadi di Mesir yang kini menular ke negara di kawasan Timur Tengah lainnya, dan tidak menutup kemungkinan bisa menjalar ke Indonesia. Kemunculan Dewan Revolusi Islam (DRI) yang lengkap dengan susunan pemerintahan dengan tokoh-tokoh Islam berpengaruh di dalamnya, secara tidak langsung membangun opini publik yang bisa jadi menjurus pada satu gerakan, meski belum bisa dipastikan apa motifnya.

Jose Rizal yang juga Presidium Mer-C, dan didapuk menduduki posisi sebagai Menteri Kesehatan DRI tidak menampik jika kabinet DRI sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan. Sebab, banyak persoalan penting yang tak jelas juntrungannya seperti kasus korupsi kakap yang melibatkan petinggi negara.

"Ini negara sudah kacau, fitnah, dan teror bom di mana-mana. Dan dalam hal ini Islam menjadi pihak yang disudutkan, setiap ada bom akhirnya merujuk pada kelompok teroris yang ujung-ujungnya Islam menjadi sasaran," jelas Jose saat dihubungi okezone, Rabu (23/3/2011). Dia menilai, gerakan revolusi guna memperbaiki kebobrokan negara juga banyak dilontarkan tidak hanya oleh tokoh-tokoh Islam dan aktivis mahasiswa.

Senada diungkapkan politikus Permadi secara terbuka yang mengajak mahasiswa melakukan revolusi dengan menggulingkan pemerintahan SBY-Boediono. Hal itu diungkapnnya saat berorasi di acara mimbar bebas yang digelar di Universitas Satya Negara Indonesia, baru-baru ini.

“Di sini ada intel SBY, tolong bilang sama SBY rakyat mau revolusi,” tandas Permadi di hadapan mahasiwa yang juga hadir hadir di antarnya Yudi Latief, Pong Hardjatmo, Mukhtar Pakpahan, Syamsu Badri, Mizwar Hosein, dan lainnya. Mantan legislator yang masuk Senayan dari PDIP namun sekarang hijrah ke Partai Gerindra itu juga berpesan kepada mahasiswa, agar melakukan revolusi seperti di Thailand atau Mesir.

Seperti diberitakan, dari situs jejaring sosial Multiply Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khattath mendeklarasikan kabinet Dewan Revolusi Islam (DRI) yang di dalamnya terdapat sejumlah tokoh ternama. Bahkan nama Habib Rizieq Shihab, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), diplot untuk posisi Kepala Negara. Sedangkan Abu Bakar Baasyir dan KH Ma'ruf Amin masuk dalam daftar anggota Dewan Fuqoha DRI.

Dalam situs jejaring sosial yang di posting pada 4 Maret 2010 lalu itu, terdapat struktur semacam kabinet yang seperti menteri yang membawahi berbagai bidang.

Comments